Melihat lembar kerja seorang muridnya kosong, Ibu Guru menghampiri murid tersebut.
Guru : "Sedang menggambar apa, Toni?"
Murid : "Kuda makan rumput, Bu!"
Guru : "Lho, rumpunya mana?"
Murid : "Sudah habis dimakan kuda, bu,"
Guru : "Lalu, kudanya?"
Murid : "Sudah pergi, Bu! Kalau rumputnya sudah habis, untuk apa kuda itu tetap di sini?"
Suami Meninggal
Sebagai sahabat yang baik, Bu Rani berusaha menghibur Bu Ratna yang masih sedih karena suaminya meninggal dunia.
Bu Rani : "Sudahlah jangan menangis terus. Tabahkan hatimu."
Bu Ratna : "Gimana nggak sedih? Dia meninggal ketika saya sudah tua dan
keriput! Coba, siapa sekarang yang mau menikah sama saya?"
Guru : "Sedang menggambar apa, Toni?"
Murid : "Kuda makan rumput, Bu!"
Guru : "Lho, rumpunya mana?"
Murid : "Sudah habis dimakan kuda, bu,"
Guru : "Lalu, kudanya?"
Murid : "Sudah pergi, Bu! Kalau rumputnya sudah habis, untuk apa kuda itu tetap di sini?"
Suami Meninggal
Sebagai sahabat yang baik, Bu Rani berusaha menghibur Bu Ratna yang masih sedih karena suaminya meninggal dunia.
Bu Rani : "Sudahlah jangan menangis terus. Tabahkan hatimu."
Bu Ratna : "Gimana nggak sedih? Dia meninggal ketika saya sudah tua dan
keriput! Coba, siapa sekarang yang mau menikah sama saya?"
ARTIKEL TERKAIT:
Title: Menggambar Rumput dan Kuda
Posted by:
Published :2008-04-22T07:00:00-07:00
Menggambar Rumput dan Kuda
Posted by:
Published :2008-04-22T07:00:00-07:00
Menggambar Rumput dan Kuda
0 komentar:
Posting Komentar
Komen yang menyertakan anchor link atau promosi, iklan dan sejenisnya akan admin hapus. Komennya harus lucu ya.....