Perempuan: "Mas, aku mau pakai telpon tapi aku nggak punya uang.
Penjaga: Lha, mana bisa pakai telpon tapi tidak bayar."
Perempuan: "Tapi ini penting sekali dan saya harus telpon ibu saya dikampung."
Penjaga: "Ya, itu kan masalah anda pribadi tetapi kalau telpon disini yah... harus bayar."
Perempuan: "Tolonglah mas, ini benar-benar penting... Saya mau melakukan apa saja yang penting saya harus bisa telpon ibu saya dikampung."
Penjaga itu berpikir sebentar dan tiba-tiba dia tersenyum...
Penjaga: "Benar ya?, begini aja saya bisa bantu mBak untuk telpon ke kampung tapi mBak harus mau mengikuti kemauan saya."
Perempuan itu kemudian dengan ragu-ragu menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Penjaga: "mBak, ikut saya ke belakang (sambil senyum-senyum)"
Kemudian dengan dituntun oleh Penjaga Wartel, mereka berdua berjalan kebagian belakang Wartel.
Penjaga: "Sekarang mBak harus jongkok katanya sambil berdiri dihadapan si mBak)."
Penjaga itu kemudian membuka celananya dan mengeluarkan "anu"nya pas didepan wajah si mBak yang dalam posisi jongkok.
Penjaga: "Ayo..." (katanya dengan tidak sabar)
Perempuan itu kemudian dengan sangat ragu-ragu dan perlahan menggenggam "anu" si Penjaga. Penjaga itu benar-benar sudah BT (birahi tinggi) dan mulai habis batas kesabarannya.
Penjaga: Ayo cepat... tunggu apa lagi? ... kamu mau telpon tidak?
Perempuan itu dgn gemetar mendekati "anu" dalam genggamannya... dan berkata,
"Halo... Halo..., ini Ibu ya?"
ARTIKEL TERKAIT:
Posted by:
Published :2008-01-01T20:35:00-08:00
Cewek dan Penjaga Wartel
0 komentar:
Posting Komentar
Komen yang menyertakan anchor link atau promosi, iklan dan sejenisnya akan admin hapus. Komennya harus lucu ya.....
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.