"Tunggu di sini!" Biar saya bereskan semua persoalan ini dengan satu tindakan!" ucap sang suami dengan penuh marah terhadap keadaan. Sambil mengantongi sepucuk revolver dan beberapa butir peluru lelaki itu pergi meninggalkan rumah. "Hari ini juga saya harus ke Kremlin dan menembak mati Perdana Menteri yang membuat orang sengsara!" katanya dalam batin. Ketika ia tiba di pekarangan kantor Perdana Menteri, Lelaki itu menemukan orang berbaris dalam antrian sepanjang tak kurang dari empat ratus meter.
ARTIKEL TERKAIT:
Title: Semua antri
Posted by:
Published :2007-12-12T03:11:00-08:00
Semua antri
Posted by:
Published :2007-12-12T03:11:00-08:00
Semua antri
0 komentar:
Posting Komentar
Komen yang menyertakan anchor link atau promosi, iklan dan sejenisnya akan admin hapus. Komennya harus lucu ya.....